Kecewa, marah, dan sakit hati telah menyumbat dadanya dan membuat pikiran Avalon dipenuhi keinginan untuk menghancurkan. Perlakuan yang dia dapatkan dari bundanya tak seperti apa yang dia pikirkan selama mereka tidak bertemu. Avalon pikir, Bunda merindukannya setelah dia pergi dari istana dan senang melihat kemunculannya yang tiba-tiba. Namun bukan peluk haru dan rindu yang menyambutnya, malah pengusiran yang membuatnya ingin membakar seluruh negeri. Seolah Bunda ingin melihat seluruh negeri terbakar asalkan putra kesayangannya bahagia. Jika memang itu yang Bunda inginkan, akan Avalon berikan. “Siapkan pasukan!” perintahnya begitu muncul di dungeon. Dilihatnya para pengikutya sedang menikmati makan siang. “Sekarang?” tanya Jenderal Opham. “Kapan memangnya kalian siap? Bukankah kal