Perang Dimulai

1134 Kata

Naga itu mendengus, uap panas keluar dari kedua lubang hidungnya. Kepalanya mengangkat dan sepasang mata besarnya menelisik dua makhluk kecil yang ada di hadapannya. Setelah kepalanya tegak, Putik merasa naga itu akan membuka mulut dan akan mengembuskan napas berapinya. Dicengkeramanya siku Avalon dengan keras. “Kita harus segera pergi sebelum naga ini membakar kita. Walau nggak ada kekuatan sihir, tapi kita masih punya sepasang kaki yang kuat. Kuharap kamu pelari cepat Avalon!” katanya sambil mengambil ancang-ancang untuk kabur dari tempat itu. Avalon menyentuh tangan Putik untuk memberinta ketenangan. Ditatapnya sepasang bola mata kelabu milik wanita itu. Avalon menggeleng dan tersenyum. “Jangan takut, dia tidak akan melukai kita.” “Kenapa kamu begitu yakin, Avalon? Yang kita hada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN