"Nia, tunggu aku" gumam Rafael pelan, ia membuka pintu kantor yang jelas-jelas tertutup dan tertulis'close'. "Hei bung, kau nggak lihat tulisannya sudah tutup!?" bentak seorang lelaki tinggi dan besar. Rafael tak menghiraukan lelaki itu dan terus berjalan maju menuju ruangan pemilik kantor. Ia yakin sekali gadisnya tengah berada di dalam ruangan yang sama dengan bos tak tahu malu itu. "Hei hei berhenti disana, kau mau kemana bung?" hadang seorang lelaki. Di belakang lelaki itu sudah berdiri empat orang berwajah sangar yang siap untuk menghancurkan tubuh Rafael bila ia nekat untuk masuk ke dalam tempat ini. "Aku kesini untuk menjemput gadisku, aku nggak ada waktu untuk meladeni kalian" ucap Rafael tegas. "Hoo, gadismu kau bilang?" "Jadi benar kalian yang membawanya kemari? Hah