Hari itu tiba. Adiba akan bertemu anak-anaknya di apartemen Krisna. Diaz bersikukuh ikut. Padahal Krisna sudah meluangkan waktu khusus agar pekerjaannya tidak terganggu. Padahal Bik Esah lagi acara temu kangen sekaligus selamatan bersama teman-teman grupnya. Rencana Krisna memepet Adiba bakalan gagal total. Muka Krisna keras dan dingin melihat pria itu muncul di pintu depan kediamannya bersama Adiba. "Diba, Mas Diaz, silakan masuk!" sambut Krisna sekadarnya, sembari membukakan pintu lebar-lebar. Adiba melangkah ke dalam dan anak-anak berseru riang muncul menyeruak dari ruang tengah. "Ibu ....!" "Rama .... Disna ...." Adiba berlutut dengan kedua tangan terentang dan air mata berlinang tak tertahankan. Lega bukan main melihat wajah ceria putra putrinya, setelah sebelumnya ia khawatir merek