50. Menghadapi Diaz

3328 Kata

Adiba tidur nyenyak sepanjang siang, terbuai sisa-sisa mabuk orgasmenya malam itu. Tidak pernah diduganya, ada seseorang yang dengan setia memandanginya dengan sorot penuh kerinduan, menjaga tanpa mengusik mimpi indahnya. Orang itu adalah ... Rama, anaknya. Mau ketemu Diaz secepat itu? Ya nggak laah.... Rama menunggu ibunya bergerak dan membuka mata, baru ia bersungut ke d**a minta susunya. "Ibu, mau mimik ...," rengeknya. "Iya, sayang." Adiba rangkul anak itu lalu menyusuinya sambil berbaring bersama. Rama belum genap 2 tahun, jadi masih diusahakannya memberi ASI. Bik Esah masuk ke kamarnya untuk menjenguk. "Oh, syukurlah Non sudah bangun. Tadinya Bibik khawatir Rama mengganggu. Untung pinter ya, Rama." "Iya, Bik. Tolong siapin makan ya, Bik. Diba lapar banget nih." "Iya, Bibik siap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN