Adiba tidur nyenyak sepanjang siang, terbuai sisa-sisa mabuk orgasmenya malam itu. Tidak pernah diduganya, ada seseorang yang dengan setia memandanginya dengan sorot penuh kerinduan, menjaga tanpa mengusik mimpi indahnya. Orang itu adalah ... Rama, anaknya. Mau ketemu Diaz secepat itu? Ya nggak laah.... Rama menunggu ibunya bergerak dan membuka mata, baru ia bersungut ke d**a minta susunya. "Ibu, mau mimik ...," rengeknya. "Iya, sayang." Adiba rangkul anak itu lalu menyusuinya sambil berbaring bersama. Rama belum genap 2 tahun, jadi masih diusahakannya memberi ASI. Bik Esah masuk ke kamarnya untuk menjenguk. "Oh, syukurlah Non sudah bangun. Tadinya Bibik khawatir Rama mengganggu. Untung pinter ya, Rama." "Iya, Bik. Tolong siapin makan ya, Bik. Diba lapar banget nih." "Iya, Bibik siap