PART. 46 LUPA LAGI

906 Kata

Andrew tersenyum seraya menganggukkan kepala. Lalu ditepuk bahu Adyt lembut. "Semoga kalian bahagia." "Kalau sudah terbuka begini jadi enak. Yang pasti, kalau ingin main ah uh ah uh, nggak perlu ngumpet-ngumpet lagi," goda Emira. "Ah uh ah uh, itu apa, Mah?" tanya Arjuna. "Ah uh ah uh itu mainan, Juna, tadi kan Mamahmu bilang main." Safira yang menjawab. "Mainan?" tanya Arjuna, Andriani, dan Satri. "Ayaaahh ... Fia belikan dong, mainan ah uh ah uh, sepelti puna Uncle cama Tante." Safira menggoyangkan lengan Sakti. "Aah, Emi, kata-katamu tidak di saring dulu, bikin pusing, tahu nggak sih!" omel Sakti. "Hhhh ... anak-anak sekarang, nggak bisa dengar yang aneh-aneh, pasti dikira makanan, atau mainan," gerutu Emi. "Makanya, kalian berdua kalau mau ngomong begituan, jangan di depan an

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN