“Indah sekali pemandangan di kota ini Ga,” ucap Ellen merentangkan tangannya ke atas menghirup udara pagi pedesaan di Malang. Ryuga mengajak Ellen berjalan jalan di desa tempat ia tinggal saat mengawasi pembangunan pabrik di Malang, Ellen bermalam di rumah yang sama dengan Ryuga tapi mereka tetap tidur di kamar yang berbeda. Hari masih sangat pagi bahkan matahari belum keluar di ufuk timur walau suasana sudah terang benderang. “Kamu suka? Kenapa tidak tinggal beberapa hari?” tanya Ryuga. “Aku tidak bisa…” Ellen berbalik dan melihat Ryuga yang berjalan di belakangnya. “Kenapa tidak bisa?” “Papa kamu hanya memberikan waktu 2 hari, dan besok aku harus kembali ke Jakarta.” “Hemmm… rinduku belum sepenuhnya terobati El,” Ryuga memeluk pinggang Ellen. “Aku juga masih kangen, tapi apal