Bab 38.

1263 Kata

Jenita terbangun ketika rungunya menangkap suara dengkuran lirih dari sisi lain tempat tidurnya. Sementara sebuah lengan berbalut kemeja putih, melingkari perutnya dengan erat juga wajah Tian berada di ceruk lehernya. Jenita akhirnya teringat jika beberapa waktu kepalanya sempat pusing, lalu ia diantar ke kamar oleh Tian, dan ia sendiri yang meminta Tian menemaninya tidur. Mengingat hal itu membuat sudut bibir Jenita membentuk lengkungan sabit. Jenita memiringkan badan, mengulurkan tangan kanannya untuk menyentuh rahang Tian yang terasa kasar di tangannya, karena bakal cambang yang mulai bermunculan. Tian yang merasa tengah diperhatikan, akhirnya membuka mata. “Kamu sudah bangun?” tanyanya sembari tersenyum pada Jenita yang tengah memperhatikannya. Jenita balas tersenyum. “Ya.” “Sudah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN