Bab 48.

1080 Kata

Selamat tinggal Papa ... Jenita menatap sendu pada liang lahat yang baru saja ditancapkan sebuah nisan bertuliskan Saiful Hirawan. Tangis dari keluarga besar Hirawan bersautan mengiringi kepergian lelaki yang selama ini ia kira sebagai ayah kandungnya. Sementara Jenita sendiri, tak ada setetes pun air matanya yang mengaliri wajah. Pertemuan terakhirnya saat berada di Rumah Besar kembali terlintas di kepala Jenita. Selesai ia berbincang dengan Tante Liana dan Diana, Saiful Hirawan siuman. Pria tersebut menangis saat Jenita menemuinya dan berkali-kali mengucapkan kata maaf wanita itu. Terlebih, saat Jenita memperkenalkan El, Saiful meraung. Tangisnya semakin pecah dan mengundang kedatangan penghuni lain rumah itu, yang berujung dengan pengusiran Jenita, Tian dan El oleh keluarga Hirawan l

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN