Pria itu menyeringai jahat lalu tertawa kencang saat berhasil kabur dari tempat yang selama ini menjadi neraka untuknya. Sebuah penjara khusus untuk seorang psiko sepertinya, lalu ia menuju telepon umum di sana, menghubungi salah satu anak buahnya untuk menjalankan rencananya yang gagal untuk membalaskan sakit hatinya, dan kini dendam itu semakin membara karena kegagalannya membunuh targetnya beberapa waktu lalu. Sepuluh menit setelah ia menghubungi bawahannya seseorang datang menjemputnya. “Jadi apa kabar dengan Arche dan keluarga brengseknya?” “Jadi wanita itu sudah sadar dan kini sudah mengandung?” tanya Daniel begitu membaca laporan yang diperoleh dari anak buahnya. “Sial. Mereka benar-benar bahagia.” Daniel menggeram tertahan dengan m