Keringat dingin mengalir membasahi seluruh wajah wanita itu, keningnya berkerut dalam dan wajahnya benar-benar terlihat gelisah dalam tidurnya, membuatnya membuka mata seketika dan langsung terduduk, memegangi dadanya yang berdetak kencang. "Ya Tuhan ...." bisiknya lirih, mimpinya tadi benar-benar terasa nyata, melihat anak-anaknya mati di depan matanya dan tidak ada yang bisa ia lakukan untuk menolongnya, lalu ia melirik ke sisi ranjang, namun tidak ada suaminya di sana, membuatnya menghela napas panjang. Tadi setelah mengutarakan semua isi hatinya pada Arche ia memilih langsung pergi meninggalkan anak-anak yang sedang menonton televisi, hatinya masih terlampau sakit dengan perkataan dan perlakuan pria itu, namun entah mengapa kini ia menyesal, menyesal karena membiarkan ego menguasainy