"Dilip." Ratu Malika menatap Putranya dengan pandangan takut. Jelas sekali jika Ibunya itu merasa tertekan, mengingat baru kali ini Alopecia mengalami hal yang lumayan tidak pernah terpikirkan. "Tidak apa-apa Ibunda, Ayahanda akan baik-baik saja." "Dimana Dokternya Dilip? Cepat hubungi mereka." Ratu Malika menggoyangkan lengan Dilip. Dilip menghela nafas, dia sudah memerintah pengawalnya untuk memanggil Dokter tapi sampai sekarang tidak ada satu pun Dokter yang masuk. Dilip menatap perut Ayahnya yang terus mengeluarkan darah, dia mendudukkan diri di sisi ranjang menekan luka di perut Ayahnya. Suara gebrakan di pintu membuat mereka yang ada di dalam kamar sang Raja terkejut. "Siapa kau?" Dilip menatap tajam seorang wanita yang masuk tanpa ada rasa sopan dan santun. Padma menarik n