Malam hari, Ayu mengaji setelah sholat magrib. Suara lantunannya yang merdu, membuat Yaksa yang sedari tadi main game, langsung meletakkan hp nya.
Yaksa menuju kamar, melihat istrinya sedang berbalut muke putih dan memanggku Al-Quran. Tiba-tiba, Yaksa keingat ucapan Ibunya. Sholatlah, Nak.
Yaksa kembali ke depan untuk melanjutkan game nya. Dalam permainan, ia sama sekali tidak fokus. Yaksa terus merasa bersalah pada Ibunya. Dia selalu mengatakan, iya Bu nanti Yaksa Sholat, tapi juga tak pernah ia lakuin.
Sebagai anak, pastilah Yaksa ingin membahagiakan orang tuanya. Dan Ibunya selalu berkata 'Ibu tak butuh kamu bahagiakan yang macam-macam. Cukup kamu menjaga sholat itu sudah membuat Ibu merasa berhasil mendidik kamu.
Ayu melipat mukenanya. Tadi, saat dia Sholat Ashar, ia melakukan t
