Sudah satu minggu warung kopi milik Lita tutup. Itu sungguh membuat para pelanggan pada bertanya-tanya. Kitra-kira ada apa gerangan sampai Lita menutup warungnya sekian lama. Padahal sebelumnya, Lita tak pernah tutup walau satu hari. Di kamarnya, Lita sudah seperti orang linglung yang terus meraung tidak tentu. Nanda yang ketakutan hanya bisa ikutan menangis di kamarnya sendiri. Selama seminggu Ibunyatidak pernah mengurusnya. Ibunya terus bergerak gelisah dan keringat dingin bercucuran di wajah sang ibu. Saat Nanda ingin menyeka keringat ibunya, sang ibu langsung mengamuk. "Ibu, perutku lapar!" rengek Nanda mengusap perutnya. Saat ibunya mengurung diri di kamar, Nanda makan dengan seadanya. Hanya roti yang mengganjal perutnya. Kebetulan di warung ibunya ada persediaan roti yang banyak.