Malam itu, mereka membiarkan dunia luar menghilang, hanya ada mereka berdua di kamar luas yang dipenuhi kehangatan cinta. Joseph membelai rambut Elaine, setiap sentuhan terasa penuh penghargaan. Dia memastikan setiap gerakan adalah tentang memberi, bukan sekadar mengambil. Elaine, yang biasanya menyimpan dirinya dalam kontrol yang tenang, merasa sepenuhnya terbuka di depan Joseph. Mereka berbagi momen penuh keintiman yang lebih dari sekadar fisik—ada emosi, kepercayaan, dan cinta yang dalam di antara mereka. Joseph masih menahan diri, memberi kesempatan Elaine menikmati sensasi yang dia berikan hingga istrinya ini benar-benar siap. “Sayang… Aahh..” Elaine mendesah dengan suara gemetar. Joseph tahu, ini saatnya. Dia mendorong tubuh Elaine membungkuk di atas ranjang dengan kedua tangan