Margaretha mengeluarkan sebuah dokumen terakhir, lalu menatap Elaine dengan sorot mata bangga. “Ada satu hal lagi yang harus kau ketahui, Elaine. Rumah sakit Harmony Medical Center, adalah milik keluarga kita, dan aku berharap ke depan kau bisa meningkatkan pelayanannya.” Elaine terperangah, rumah sakit itulah tempatnya menjalani tugas residen. “Rumah sakit Harmony... milik keluarga kita?” “Benar,” Margaretha mengangguk. “Ayah sangat menginginkan ibumu menjadi dokter, dan dia membangun rumah sakit itu awalnya untuk ibumu. Saat masih SMP, ibumu memintanya membangun tempat di mana pasien bisa mendapatkan perawatan terbaik, tanpa memandang latar belakang mereka. Rumah sakit itu adalah wujud nyata dari mimpi itu.” “Aku residen di rumah sakit itu,” Ujar Elaine dengan suara perlahan, masih t