Joseph keluar dari ruang makan sambil membawa dua kotak jus mangga dan satu toples kecil berisi kue kering macaron buatan ibunya. “Waktunya ngemil, sayang,” ucapnya sambil tersenyum lebar. Elaine menatap kue warna-warni dalam toples dengan penuh minat. Keinginan ngemilnya meningkat belakangan ini. Dan rasanya menyenangkan bisa menikmati kue-kue enak buatan ibu Joseph. Rasanya seperti memiliki seorang ibu yang begitu perhatian dan menyayanginya. Joseph baru duduk di samping Elaine, bel pintu berbunyi. “Aku lihat dulu ya, Sayang,” ucap Joseph sambil beranjak menuju pintu. Tak lama kemudian, Joseph kembali dengan diikuti seorang pria di belakangnya. “Silakan duduk, Dok!” ujar Joseph datar sambil menunjuk sofa tunggal di depan Elaine. Dengan satu tangan di saku celana, sementara tanga