Belinda mengangguk, masih dalam pelukan hangat Charles, dan masih merasa begitu takjub akan kejutan ini. Ia merasa bahwa untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia benar-benar dicintai tanpa syarat. Saat sudah berada di kamarnya, Belinda duduk di tepi tempat tidur, memandangi jari manisnya yang kini dihiasi cincin berlian yang berkilau lembut dalam cahaya lampu kamar. Jantungnya masih berdebar keras, mengingat apa yang baru saja terjadi. Charles Hardy, pria yang telah mengulurkan tangannya untuk menyelamatkannya dari kehancuran total, telah melamarnya. Dan itu bukan sekadar lamaran biasa. Charles melakukannya dengan penuh ketulusan, cinta, dan kesabaran, hal-hal yang Belinda pikir tak lagi pantas ia terima setelah semua kesalahannya. Dia menghela napas panjang, menggenggam tangan kiriny