Saat mereka tiba di depan rumah sakit, Joseph mematikan mesin mobil dan segera turun untuk membukakan pintu bagi Elaine. Dia bahkan membantu istrinya turun dari mobil dengan hati-hati, seperti menurunkan sesuatu yang rapuh. “Selamat bekerja, sayang,” ucapnya sambil membetulkan scarf Elaine. Elaine tersenyum lembut, merasa hatinya hangat dengan perhatian yang diberikan suaminya. “Kamu juga, selamat bekerja, sayang. Jangan lupa makan siang, ya.” Joseph mengangguk, menatap perut Elaine sebelum mengusapnya pelan. “Dan kamu, anakku, jangan bikin Mommy capek, ya. Daddy akan jemput kalian sore nanti.” Elaine terkekeh pelan, menggelengkan kepala sambil melangkah masuk ke rumah sakit. Dia menoleh sekali lagi, melambai sebelum hilang di balik pintu kaca. Joseph berdiri sejenak di sana, memasti