Bab 59 Pengakuan

1016 Kata

Suara pintu kamar rawatku terketuk. Detik selanjutnya aku melihat Adara Putri muncul dari balik pintu. Dia memakai kacamata hitamnya dan berjalan mendekatiku. "Mau apa kamu kesini?" tanyaku sinis. Adara melepas kacamata hitamnya, dia tepat berdiri di samping ranjangku. Kedua tangannya bertumpu di sisi ranjang. "Ternyata kamu masih selamat," ejek Adara, dengan menyunggingkan senyum masam. "Apa maksudmu?" Adara melangkah menjauh dari ranjangku, dia membelakangiku dengan tangan terlipat di depan d**a. "Kamu itu pintar, Falisha. Jangan berlagak bodoh dan tidak mengerti." Aku mengerenyitkan dahi. Adara berkata ternyata aku masih selamat ... apa itu artinya dia yang membuat aku mengalami kecelakaan? "Kamu?! Kamu yang merencanakan semua ini?!" Nadaku meninggi, bahkan rasanya aku ingin mel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN