Aku dan Virendra masih betah bermalas-malasan di ranjang. Kemarin kamu berdiri seharian, melelahkan sekaligus membahagiakan, tapi rasanya hari ini kami tidak ingin melakukan apapun. "Kamu mau bulan madu kemana, Sayang?" "Hmm, entahlah. Aku tidak memikirkannya. Apa harus bulan madu?" "Tentu saja. Kita kan pengantin baru. Apa tidak ada tempat yang ingin kamu kunjungi?" Aku berpikir sejenak, rasanya aku tidak punya tempat yang ingin aku kunjungi. Sepertinya itu karena aku tidak punya waktu memikirkan liburan. "Tidak ada." "Ya ampun, Falisha. Apa saja yang ada di kepalamu yang kecil itu? Sampai-sampai tidak punya tempat impian yang ingin kamu datangi." "Aku ... memikirkanmu?" ucapku dengan nada tanya, yang membuat Virendra tertawa. "Kamu sudah pintar menggoda ternyata." Virendra mencubi

