Maam itu, Maya menginap di Apartemen Bagas higga pagi. Mereka saling memeluk meluapkan asa rindu dan rasa cinta mereka yang begitu besar selama ini dan tidak pernah tersentuh. Pengakuan mereka sekarang membuat keduanya menjadi brutal. Bagas memeluk tubuh Maya sambil bercerita dan mengobrol santai. Mereka saling bertukar cerita tetnatng masa lalu dan masa sekarang agar mereka saling mengenal lagi lebih dalam. "Kamu tinggal disini aja. Ibu kamu bawa kesini," bisik Bagas penuh harap. "Ibu dibawa kesini? Ini kan tempat kamu, Gas?" ucap Maya tak enak hati. "Kita akan menikah, May. Punyaku, berarti punyamu juga. Apa yang aku miliki sudah menjadi milikmu juga, May. Kamu jangan sungkan," bisik Bagas sambil mencium tengkuk leher Maya dengan penuh kasih sayang. "Tapi kita belum menikah, Gas. J