Namun, apa pun yang Jiola katakan sama sekali tidak berpengaruh sedikit pun pada Arga sebab anak itu tidak mau mendengarkan nasihat-nasihat itu, dia tetap bersikeras ingin pergi ke lokasi tempat pengeksekusian bagaimana pun caranya, bahkan jika itu harus menggunakan kekerasan pun, tampaknya dia bersedia melakukannya, meskipun orang yang dia hadapi saat ini adalah kakaknya sendiri, atau lebih tepatnya perempuan tinggi berambut perak panjang yang mengaku-ngaku sebagai kakak kandungnya, begitulah yang dipikirkannya tentang Jiola. Langit sudah sangat menghitam, lampu-lampu di setiap bangunan kota pun mulai dinyalakan satu-persatu, sementara Arga dan Jiola masih saja sibuk di dalam sebuah gang sempit, mengurusi perseturuannya yang tak kunjung selesai. “Menyingkirlah sekarang atau kau akan kubu