Cuaca udara yang jauh lebih panas dari tempat asal mereka, rumah yang tak pernah di bayangkan akan mereka tinggalin, perabotan seadanya dan makan seadanya, menjadi pengalaman yang berharga untuk Raya dan tim-nya. Siapa sangka, menjalani kehidupan seperti itu membuat mereka jauh lebih bersyukur dengan kehidupannya sekarang, padahal mereka belum genap tinggal seminggu di desa itu. Mereka saling menopang, walau ada sedikit pertikaian karena berbeda pendapat. Mereka selalu membantu sama lain, walau kadang teman sendiri brengseknya minta ampun. Contoh salah satunya Raya, si gadis mungil, yang merupkan pawang salah satu babon di tim-nya. Walau nakal, Raya selalu memegang prinsipnya, tidak akan mengganggu orang terlebih dahulu, alias ia tidak akan memulai. Tapi jika Raya sudah bermain-main de