Agaknya Rio tak perlu menunggu lama untuk bertanya kepada Papa Tio. Selesai berpamitan barulah anak remaja itu bersiap diri untuk menghubungi pria tersebut dan meminta penjelasan sebanyak mungkin. Jangan tanyakan mengapa, Rio begitu peduli pada anak gadis itu, ini semua murni karena naluri hatinya. Ia hanya tak ingin kehidupan anak perempuan tersebut terlantarkan, hanya karena keserakahan Papanya. Apapun itu alasannya anak tersebut tidak berhak untuk di benci, sebab rasa sakit juga diterima dan dirasakan dan olehnya. Bisa jadi, di luar sana ia berusaha keras untuk mencukupi hidupnya, tak memiliki keluarga dan kesepian. Sungguh, Rio selalu berusaha menempatkan rasa sakit itu pada dirinya, dan ia tak akan pernah sanggup untuk menerima. Ponsel dalam genggaman berpindah haluan, di dekat teli