"Kamu sengaja mengalihkan pembicaraan Resya?" cibir Gio, lalu meletakkan ponselnya kedalam saku celana. Gadis itu sudah meringis menampilkan deretan gigi yang putih, membuat Gio geleng-geleng kepala. "Kamu ini, harusnya tidak perlu repot-repot seperti itu. Aku tidak akan memintamu kecuali atas persetujuan mu." "Tapi, kemarin kamu juga melakukan tanpa meminta izin denganku kan?" "Katakan saja, kalau kamu juga menikmatinya kan?" tanya Gio meminta persetujuan Resya. Gadis itu terdiam, cukup lama hingga akhirnya kepala itu mengangguk dengan malu-malu. "Tidak seharusnya kita melakukan hal itu bukan? Apa kamu ingin kita kelewatan batas seperti Elma?" setidaknya Resya harus menyadarkan Gio, dengan mengingatkan hal yang menimpa teman sebayanya itu. Resya sebagai perempuan dan kemungkinan nan