"Richelle! Richelle!" Skyla menepuk pipi Richelle dengan pelan.
Skyla segera mengeluarkan ponselnya, ia menghubungi rumah sakit untuk mengirimkan ambulan segera. Dua pengawalnya terluka dan Richelle tidak sadarkan diri.
Shael hanya mengamati Skyla yang tampak khawatir, harus Shael akui bahwa mental Skyla benar-benar kuat. Untuk seorang wanita, Skyla tidak jatuh pingsan setelah melihat ada begitu banyak darah di sekitarnya.
Ambulan datang, dua pengawal Skyla dan juga Richelle segera dibawa tim medis masuk ke ambulan masing-masing.
"Kau ikut denganku!" Shael tidak membiarkan Skyla naik ke ambulan.
"Tuan, aku harus menemani temanku di rumah sakit."
"Aku akan membawamu ke sana."
Skyla tidak memiliki pilihan, ia tahu bahwa ia tidak akan bisa melawan pria di depannya.
Ia naik ke mobil Shael yang membawanya ke rumah sakit.
"Aku baru saja menyelamatkanmu, apakah kau tidak akan mengucapkan terima kasih, Nona Skyla?" Shael memiringkan wajahnya menatap wajah dingin Skyla.
Skyla sangat membenci Shael, pria ini juga sama buruknya dengan pria yang menganggunya tadi, tapi kali ini Shael menyelamatkannya dari dikotori oleh b******n menjijikan lainnya.
"Terima kasih."
"Hanya ucapan terima kasih saja?" Shael menaikan sebelah alisnya.
"Lalu apa yang kau inginkan, Tuan?"
"Beri aku ciuman."
Ciuman lagi! Skyla tidak mengerti kenapa b******n ini sangat suka meminta ciuman darinya. Ia yakin pria dengan tampang melebihi super model ini bisa mendapatkan ribuan wanita yang bisa menciumnya, tapi kenapa pria ini terus menerus menginginkan ciuman darinya.
Shael tidak ingin menunggu lama, ia segera mencium Skyla dengan rakus dan ganas. Dia benar-benar suka rasa mulut Skyla yang manis, itu seperti permen kapas. Lembut dan manis.
Skyla mendorong d**a Shael dengan kuat. Tidak bisakah pria ini berhenti terus menerus menciumnya dengan paksa?
Perjuangan Skyla sia-sia. Shael hanya akan berhenti setelah dia puas.
Shael melepaskan ciumannya, ia mencubit dagu Skyla lalu kemudian mengusap bibir Skyla yang basah. "Aku sangat suka rasa manis mulutmu."
"Tuan, ada begitu banyak wanita cantik di dunia ini, tidak bisakah kau berhenti menggangguku?"
"Benar, ada begitu banyak wanita cantik yang mencoba melemparkan diri mereka padaku, tapi sayangnya aku tidak tertarik pada mereka. Aku hanya tertarik padamu." Suara Shael terdengar seperti suara iblis di telinga Skyla.
Skyla tidak merasa bahwa itu adalah anugrah baginya, karena nyatanya itu adalah kutukan. Ia tidak ingin berurusan dengan pria ini lagi, tapi tampaknya pria ini sangat enggan melepaskannya.
"Sudah aku katakana bahwa aku memiliki tunangan."
"Xander Abraham?"
Skyla terkejut karena pria ini mengetahui tentang Xander. "Tuan, apakah kau mencari tahu semua tentangku?"
Shael tersenyum menyeringai. "Tentu saja, aku harus mencari informasi tentang wanita yang sangat menarik perhatian. Dan ya, pria seperti Xander Abraham, aku rasa dia tidak cocok disebut sebagai tunanganmu karena dia menyukai wanita lain."
Skyla mulai merasa ngeri, ia semakin bertanya-tanya siapa sebenarnya pria ini. "Tuan Shael, kau sudah terlalu lancang."
Suara tawa rendah terdengar. Tidak ada yang bisa Shael lakukan tentang hal itu. Nyatanya sejak kecil ia selalu bisa mendapatkan apapun yang ia inginkan. Mencari informasi, itu adalah sesuatu yang sangat mudah baginya.
Mobil tiba di rumah sakit, Skyla hendak segera keluar dari mobil, tapi Shael menahan tangannya.
"Apa lagi yang kau inginkan, Tuan?" Skyla menatap Shael galak.
"Apakah kau berpikir hanya dengan satu ciuman sudah cukup?"
Skyla tahu bahwa tidak akan mudah menghadapi pria b******n ini. "Berapa ciuman yang kau inginkan, agar utangku terhadapmu lunas?"
"Jika aku tidak menyelamatkanmu, pria itu saat ini pasti sudah menelanjangimu."
"Lalu, apakah kau ingin tidur denganku sebagai bayaran karena telah menyelamatkanku? Tuan kau meminta terlalu banyak!" Skyla mengepalkan kedua tangannya marah.
"Aku sangat penasaran tentang rasa tubuhmu, aku yakin itu pasti semanis bibirmu. Namun, satu kali tidur saja juga tidak cukup. Nyatanya aku bukan hanya menyelamatkanmu, tapi juga temanmu dan pengawalmu."
Kepala Skyla sangat sakit, itu seperti akan meledak. Setiap kali ia mengahdapi Shael, ia hanya merasa frustasi. Kenapa pria ini begitu licik dan picik. Pria ini sungguh tercela. "Apa sebenarnya yang kau inginkan, b******n!"
"Aku sudah mengatakannya padamu sebelumnya, aku menginginkan dirimu." Shael menatap Skyla dengan dalam, ada senyuman kecil di wajah tampannya.
"Lepaskan aku! Biarkan aku pergi!" Skyla sudah lelah berbicara dengan Shael. Ia berjuang keras untuk melepaskan tangannya dari Shael.
"Baiklah." Shael kemudian melepaskan tangan Skyla saat Skyla menarik dengan keras, itu menyebabkan Skyla terduduk di lantai.
"Sialan!" Skyla mengumpat, rasa sakit menyebar di bokongnya sekarang. Ia mengangkat wajahnya dan menatap Shael yang tanpa rasa bersalah dengan penuh kebencian.
Ada ribuan kutukan dan makian yang tertahan di kerongkongannya, ia memilih untuk pergi daripada meluapkan semuanya.
Melihat Skyla yang pergi dengan marah, Shael tersenyum senang. Kemarahan Skyla benar-benar menghiburnya.
Setelahnya ia memerintahkan sopirnya untuk meninggalkan tempat itu. Ia tidak akan bertindak menggelikan dengan menemani Skyla di sana.
Apa yang terjadi pada teman Skyla dan dua pengawal Skyla bukanlah urusannya, jadi ia tidak peduli sama sekali.
**
"Skyla, apa yang terjadi?" Tyler ayah Skyla menatap putrinya dengan cemas. Ia datang bersama dengan Zara, istrinya.
Skyla kemudian menceritakan apa yang terjadi. Wanita itu tampak tenang di luar, tapi sebenarnya ia juga mengalami guncangan. Bagaimana pun dia hanyalah seorang wanita yang baru berusia dua puluh tahun.
Zara segera memeriksa tubuh putrinya. "Apakah kau terluka?"
Skyla mendapatkan beberapa pukulan dan tendangan tadi.
"Mereka benar-benar b******n! Bagaimana mungkin mereka menyerang wanita." Zara melihat ke leher putrinya yang merah.
"Sayang, antar Skyla untuk ditangani oleh dokter. Aku akan mengurus sisanya." Tyler menatap istrinya dengan lembut.
"Ya, Suamiku." Zara kemudian beralih pada putrinya. "Ayo, Nak."
"Ya, Bu."
Tyler kemudian memutar tubuhnya. "Periksa kamera pengintai di sekitar tempat kejadian. Lihat siapa yang menyerang Skyla dan juga siapa yang menyelamatkan Skyla."
"Baik, Tuan." Asisten pribadi Tyler kemudian meninggalkan rumah sakit.
Satu jam kemudian pria itu kembali lagi dengan hasil yang sudah ia dapatkan.
Orang yang menyerang Skyla adalah adik dari seorang gangster kelas menengah yang Tyler sendiri bisa mengurusnya. Sementara itu, orang yang menolong Skyla adalah seseorang yang paling membuat Tyler terkejut.
Tyler harap bahwa putrinya tidak akan bersinggungan dengan pria itu lagi. Di dunia ini, lebih baik menghindari memiliki urusan dengan pria itu.
"Bagaimana keadaan b******n yang menyerang Skyla?"
"Pria itu mengalami patah tulang pada kedua tangan dan kakinya. Dia mungkin akan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa berjalan kembali, atau mungkin tidak akan bisa berjalan lagi." Kevin, asisten pribadi Tyler menjawab.
Tyler tidak heran jika pria itu memiliki akhir yang mengerikan setelah bertemu dengan Shael Orlaith. Tyler sendiri tidak pernah memiliki urusan dengan Shael, tapi ia mendengar dari beberapa kenalannya bahwa Shael adalah malaikat pencabut nyawa.
Shael sangat kejam dan berdarah dingin. Dia tidak akan pernah melepaskan seseorang dalam keadaan hidup-hidup.
Karena semua orang itu tidak memiliki akhir yang baik, Tyler merasa tidak perlu lagi membalas mereka.
Tyler kemudian pergi ke ruang rawat putrinya. Dua pengawal putrinya telah berhasil diselamatkan. Mereka mengalami luka yang cukup parah, tapi untuknya tidak terlalu mengancam nyawa.
"Ayah, bagaimana keadaan Jade dan Nathan?" tanya Skyla. Ia mengkhawatirkan dua pengawalnya.
"Keduanya sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Mereka semua telah diselamatkan."
Skyla merasa lega. Ia takut jika pengawalnya terbunuh meski tugas keduanya memang mengorbankan nyawa untuknya. "Apakah orangtua Richelle sudah tiba?"
"Ya, mereka sudah tiba dan menjaga Richelle di ruangannya."
"Baiklah." Tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan oleh Skyla.
"Putriku, apakah kau mengenal pria yang menyelamatkanmu?" tanya Tyler.
Skyla ingin memberitahu ayahnya sebelumnya, tapi karena ayahnya sudah bertanya ia tidak bisa menyembunyikannya. Skyla kemudian menceritakan tentang pertemuannya dengan pria yang sampai detik ini tidak ia ketahui namanya.
Wajah Tyler terlihat tidak baik. Ia berharap putrinya tidak bersinggungan dengan Shael, tapi ternyata pria itu memiliki ketertarikan terhadap putrinya.
"Suamiku, ada apa?" Zara menyadari bahwa ekspresi suaminya tidak biasa.
"Skyla, ayah rasa sebaiknya kau melanjutkan sekolahmu di luar negeri." Tyler tidak ingin hal buruk terjadi pada putrinya. "Pria yang kau singgung adalah seseorang yang tidak mampu untuk kita atasi."
"Apakah Ayah mengenal dia?" Skyla tidak pernah melihat ayahnya takut pada orang lain. Jika ayahnya seperti ini berarti pria itu benar-benar berkuasa.
"Dia adalah pemimpin kelompok Vortexia. Kelompok mafia yang termasuk dalam kategori paling berbahaya di dunia."
Skyla terdiam, wajar saja pria itu memiliki tempramen yang mengerikan, ternyata pria itu adalah mafia.
tbc