Feby mencuri tatapan pada Levin dalam diam, wanita itu sesekali melirik ke arah lelaki yang sedang duduk di sofa itu. Feby sebenarnya sedikit tidak nyaman dengan sikap Levin yang menemani dirinya hampir seharian. apakah lelaki itu tidak memiliki pekerjaan? bukankah dia pengacara yang sibuk? lalu kenapa dia sekarang terlihat seperti perawat siaga. "Emh, Levin ... apakah kau tidak bekerja?" "Aku sedang bekerja ..." jawab Levin sambil menunjukkan laptopnya. "Maksudku apakah kau tidak pergi ke firma hukum?". "Aku meminta izin untuk bekerja di rumah." "Lalu kenapa kau di sini? ini bukan rumahmu ..." "Tapi ini juga rumah, Rumah Sakit.", jawab Levin dengan wajah datarnya. Feby menampakan takjub dengan jawaban yang lelaki itu berikan. "Oh, Oke baiklah ..." sahut Feby tanpa banyak bertanya