Selama perjalanan ke cafe Feby hanya diam, wanita itu tidak berbicara satu patah katapun, padahal Mola sudah mengatakan banyak hal sedari tadi. Hati Feby terasa sesak saat melihat bagaimana Aslan berlari pergi meninggalkan dirinya, mengapa mereka tega mengotori pikiran anak sekecil itu dengan kebencian? Mola yang melihat air mata menitik dari sudut mata Feby langsung kaget. "Ada apa? Kenapa aku menangis? Feby, sedari tadi kau hanya diam apakah di dalam sana sesuatu sudah terjadi? Apakah, Edgar. menyakitimu lagi?" Mola terlihat khawatir terlebih saat ia bertanya wanita itu malah semakin menangis. "Feby, katakanlah sesuatu, Apa yang terjadi di dalam sana?" Feby menyeka air matanya, tapi percuma karena cairan bening itu terus menitik dari kedua matanya. Mola berdecak kesal dia kesal saa