44. Mau Aku Temani Tidur?

1212 Kata

Waktu menunjukkan pukul sembilan malam. Kami semua sudah selesai makan malam. Mama dan Papa mertuaku, keduanya kembali ke dalam kamar untuk beristirahat. Sementara aku, duduk di ruang keluarga dengan televisi yang menyala. Tentunya tidak sendiri melainkan bersama Tuan Bumi. Sebenarnya aku sudah berniat masuk ke dalam kamar saja tadi, akan tetapi Tuan Bumi yang ingin aku menemaninya, maka tak mungkin aku bisa menolak. Kini, dengan duduk berdua pada sebuah sofa yang sama. Fokus kami pada televisi di depan sana, tapi pikiran entah ke mana. Jika aku lebih berpikir akan apa yang harus kulakukan ke depannya setelah mengetahui jika mama dan papa Tuan Bumi benar-benar mau menerimaku sebagai menantu mereka. Lain halnya dengah Tuan Bumi yang aku tak paham apa yang ada dalam benaknya. Mungkin saja di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN