Joseph terdiam beberapa detik, seperti mencerna setiap kata yang barusan Evelyn ucapkan. Dia lalu menunduk sebentar sebelum kembali menatap wanita itu, kali ini dengan sorot yang lebih dalam dan tenang. “Aku memang bukan pria yang sempurna, Evelyn. Tapi aku bisa pastikan jika perasaanku sama kamu itu nyata, bukan ilusi apalagi gombal ...," ucap Joseph dengan suara yang pelan, nyaris seperti bisikan. Evelyn membuang wajahnya, tak mau menatap Joseph. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Evelyn benci saat Joseph bersikap serius seperti ini, karena dia sadar jika pertahanannya perlahan demi perlahan mulai runtuh. “Kalau kamu pikir aku cuma asal ngomong, kamu salah, Eve. Aku tahu kamu terluka sangat dalam dan kamu belum sembuh sepenuhnya. Tapi aku juga tahu, kamu nggak akan buka