Namun sebelum pikiran Evelyn berlarut-larut, Joseph mendongak dan memergokinya sedang menatapnya. “Kamu kenapa, Evelyn?” Evelyn tersentak pelan. “Ah … nggak. Nggak apa-apa. Saya cuma kepikiran soal ... fitnah yang sempat tersebar itu.” Joseph mengangguk, lalu menatap Evelyn serius. “Kalau kamu belum nyaman untuk maafin ibu itu, aku bisa bilang sama pihak sekolah supaya tidak usah dipaksakan bertemu." Ucapan Joseph membuat d**a Evelyn hangat. Pria ini tidak hanya memahaminya, tapi juga selalu tahu kapan harus mundur dan kapan harus melangkah maju. Evelyn tersenyum tipis, lalu berkata, “Tapi saya penasaran dengan reaksi wajah ibu itu." "Kalau begitu nanti aku bicarakan dengan pihak sekolah untuk mengatur pertemuan kalian berdua," ucap Joseph. Erik hanya menggelengkan kepala saat menden