Merry yang sejak tadi menunggu di luar segera masuk dengan wajah cemas. "Bu Evelyn, apa Ibu baik-baik saja? Apa Pak Ronald mengganggu Ibu?"
Evelyn menggeleng. "Saya baik-baik saja, Merry. Hanya sedikit pusing. Si b******k itu berusaha untuk mendekatiku lagi."
Merry mendengus kesal. "Kalau dia datang lagi, kita panggil lebih banyak satpam saja, Bu. Saya nggak suka lihat mukanya, rasanya mau saya tampol karena nyebelin."
Evelyn tersenyum tipis saat mendengar gerutuan dari sekertarisnya. "Saya juga tidak akan membiarkan dia seenaknya masuk lagi."
Seketika Evelyn teringat meeting yang akan dilakukan bulan depan dengan beberapa investor termasuk Ronald. Evelyn menghembuskan napas berkali-kali. Dia kembali menatap Merry dengan frustrasi.
"Tapi sepertinya saya harus menghadapi si b******k it
