Joseph menoleh dan melihat seorang pria paruh baya yang berdiri dalam jarak dua meter darinya. Dia mengerutkan dahi saat menyadari jika pria itu mengamatinya secara intens. Joseph pun balas mengamati pria itu dan menyadari satu hal. Dia segera menghampiri pria itu lalu bicara dengan nada sopan. "Selamat malam, Pak. Perkenalkan saya Joseph, gurunya Timoti dan pria yang saat ini dekat dengan Evelyn." "Pengamatanmu tepat sekali, tidak salah kalau kamu bisa jadi gurunya Timoti," ucap Erik yang kembali menatap Joseph dengan ekspresi yang sulit ditebak. Mata tuanya terlihat tajam, seolah sedang menilai setiap inci dari pria di depannya. "Jadi kamu yang selama ini dirumorkan dengan Evelyn?" tanya Erik tanpa basa-basi, suaranya dalam dan berat. Joseph meringis pelan saat mendengarnya."Iya, Pa