Wanita di samping Ronald hanya tersenyum tipis, karena tidak mengenal siapa Evelyn yang disebut Ronald. Yang dia tahu, malam ini dia dibayar untuk memuaskan hasrat pria kaya yang sudah setengah mabuk ini. "Ted. Saya mau cek in kamar," ucap Ronald pada asistennya. Sang asisten dengan sigap memesan kamar yang paling mahal di hotel ini. Setelah mendapatkan kartu kamar, pria itu kembali ke lounge untuk memberikannya kepada Ronald. Namun Ronald yang sudah setengah bergumul dengan wanita seksi itu membuatnya meringis. Setelah mengusap wajahnya dengan kasar, sang asisten berbicara dengan suara kencang. "Pak Ronald ini kuncinya!" Suara decakan keras terdengar setelahnya, Ronald menatap sang asisten dengan raut wajah garangnya. "Mengganggu saja!" pekik Ronald yang tetap mengambil kartu kamar