Rahim Tipis

1012 Kata

"Apa nanti Raka ke kantor kamu lagi, Sayang?" tanya Rhea. "Yup, seperti biasa." Rhea menoleh ke arah putranya yang sedang membalas senyum dirinya dengan deretan gigi putih dan rapihnya. "Apa tidak menjadi masalah nantinya?" Hati seorang ibu khawatir saat putranya yang belum cukup umur sudah dikenalkan dengan dunia bisnis. Ya, Arka berencana mengenalkan perusahaan raksasanya sejak dini pada Raka yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Tidak secara langsung memegang pekerjaan tapi setidaknya dia familiar dengan kondisi kantor sang ayah, pikir Arka. "Aku suka dan senang selama di kantor Daddy," celetuk Raka yang duduk di kursi belakang. "Lihat, putra kita sendiri yang bicara," timpal Arka. Kemudian keduanya melakukan tos tangan. "Ck! Para pria." Arka terbahak. Raka memang belum men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN