Lima tahun kemudian. Rhea menelepon Arka untuk menjemput Raka di sekolah TK-nya. Pria itu menunda meeting pentingnya dengan klien, demi agar tidak terlambat menjemput putranya. Biasanya Rhea akan menjemputnya tapi kali ini dia ada tindakan operasi mendadak di rumah sakit. Sedangkan Arka tidak percaya jika hanya supir yang menjemput Raka. "Daddy!" Raka menghambur ke arahnya saat melihat sang ayah sudah berdiri di depan pintu. "Jagoan Daddy baik, nggak, hari ini?" "Baik, dong, Daddy," sahut Raka dengan suara cadelnya. Bocah itu melingkarkan lengannya di leher sang ayah. "Ayo, kita pulang." "Ayo, Daddy!" Raka bersorak gembira dalam gendongan sang ayah. Sementara Arka tak henti-hentinya menciumi pipi bocah itu. "Loh, kok panggilnya Daddy, Pak?" Suara seorang wanita membuat langkah Ark