Terbongkarnya Sebuah Rahasia

1017 Kata

Paginya, Axel sudah menunggu di kantor Arka. Kedatangan pria itu tentu mengejutkan. "Selamat pagi, Tuan Axel," salam Arka lebih dulu, mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. "Selamat pagi, maaf datang tanpa membuat janji terlebih dahulu," balas Axel. Arka terkekeh pelan menjawab seolah hal itu tidak masalah untuknya dan kemudian dia mempersilahkan tamunya duduk di sofa yang ada di tengah ruang kerjanya yang mewah itu. "Anda mau minum apa?" Arka menawari. "Kopi saja." Cindy mengangguk kemudian dia keluar ruang kerja itu untuk di buatkan dua cangkir kopi pada office boy. "Pagi-pagi sekali Anda ke sini, pasti ada hal yang penting, bukan begitu?" tebak Arka. Axel menarik napas dalam-dalam. "Iya, jika tidak penting saya tidak akan bangun sepagi ini, bahkan saya belum tidur sejak se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN