"Lama banget sih lu bukain pintunya," gerutu Gea ketika Gaston baru saja membuka pintu rumahnya, setelah beberapa kali Gea mengetuknya. Ditambah dengan pertemuan tidak disengaja dengan Gelia, makin merusakk suasana hatinya saja.
"Gue baru selesai mandi, Ge! Ayo masuk."
Gea melangkah memasuki rumah yang terlihat bersih dan rapi. Meski ditinggali oleh seorang lelaki, nyatanya Gaston begitu pandai merawat tempat tinggalnya dengan baik. Pun halnya dengan apartemen yang dimiliki oleh pria itu pun yang Gea tahu juga selalu bersih, rapi dan wangi.
"Rumah lu nyaman. Tidak seberapa besar tapi terlihat luas." Tanpa diminta Gea sudah berkomentar. Lalu menolehkan kepala untuk dapat melihat sahabatnya. "Pesawat lu jam berapa sih! Kenapa elu masih nyantai begitu."
"Jam dua belas. Duduk, Ge! Elu mau
