"Kamu!" Mata Gelia melotot galak pada sosok lelaki yang mulai dia ingat siapa. "Kamu lelaki selingkuhan si Gea sialan itu, kan!" Gaston berdecih pelan. Tidak suka jika sahabat baiknya harus dikata-katain seperti itu. "Jaga bicara kamu. Ikut saya!" Gaston menarik kasar lengan Gelia. Wanita itu terseok mengikuti langkah kaki pria yang tak dapat dilawannya. "Hei, kamu mau bawa aku ke mana? Lepaskan!" pekik Gelia meronta-ronta tapi tak mampu melawan tenaga Gaston yang jauh lebih kuat daripada dirinya. Bahkan kini pergelangan tangannya pun, mulai Gelia rasakan perihnya. Gaston membawa si wanita menuju pintu keluar gedung tempat diadakannya acara resepsi pernikahan Gibran hingga mendekati parkiran, ketika seseorang memanggil. "Gaston!" Langkah kaki Gaston terhenti, menatap tidak suka pada