"Dengan cara?" Sonya mengerjap pelan, suaranya lirih namun cukup jelas. Dia menatap Zeron, berusaha membaca maksud dari sorot mata pria itu yang tetap saja sulit ditebak.
Sungguh dia bingung, jika Zeron ingin bukti, bukankah meninggalkan Laskar dan memutus semua komunikasi sudah lebih dari cukup? Bukankah itu tanda nyata bahwa ia ingin menjalani pernikahan ini dengan sungguh-sungguh?
Namun, Zeron tampaknya menginginkan sesuatu yang lain. Sesuatu yang belum terpikirkan oleh Sonya.
"Pikirkan saja," ucap Zeron, kali ini dengan senyum tipis yang justru lebih terasa seperti sindiran ketimbang kehangatan. "Ada sekian banyak cara yang bisa kamu lakukan ... pilih salah satunya."
Lalu dengan ringan, pria itu melepaskan genggaman tangan Sonya dan melangkah pergi.
Langkah kakinya tenang, kontras
