BAB 166 - Titik Temu (Sebenarnya)

1873 Kata

Suara ceria, polos, dan penuh semangat itu menusuk langsung ke relung hati Maura. “Ini? Ya, Tuhan!! Ini?” Suara cucunya! Cucu yang selama ini ia rindukan, cucu yang ia duga tak akan pernah bisa ia peluk. Itu suara anak Zeron! Air mata mengalir deras di pipi Maura, bercampur dengan senyum lebar yang tak bisa ia tahan. Semua keraguan, keputusasaan, dan kekhawatiran yang selama ini membebani hatinya, lenyap seketika. “Papa!! Ayo pulang, Pa!!” Maura berteriak histeris, suaranya melengking menghebohkan seisi rumah. Ia bangkit dari sofa, berlari ke arah Abimanyu yang masih duduk di karpet, asyik dengan dongengnya. Abimanyu yang terkejut karena teriakan sang istri, menjatuhkan buku dongengnya. “Ada apa sih, Ma?! Mama ini kenapa?!” “Ziona!! Erland!!” Maura tak peduli dengan kekesalan san

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN