Alih-alih menjauh, pria itu justru kian mendekat. Ada senyum tipis yang tersungging di sudut bibirnya, senyum nakal khas Zeron yang selalu datang bersamaan dengan niat menggoda. Tatapan matanya tak main-main, nyaris seperti membakar kulit Sonya yang semakin merona. “Tidak akan,” bisiknya pelan, nyaris tak terdengar, namun cukup untuk membuat bulu kuduk berdiri. "Asal kamu jangan mendesah saja." Tubuh Sonya sontak menegang. Jantungnya seolah berhenti berdetak sedetik, sebelum kemudian memacu lebih cepat dari biasanya. Refleks, tangan mungil Sonya memukul lengan sang suami yang masih melingkar di perutnya. “Ih!” desis Sonya nyaris tanpa suara namun jelas mengandung rasa malu dan panik yang bercampur jadi satu. Tawa kecil terdengar di telinganya, hangat sekaligus menggoda. Napas Zeron be