Cerita Gema

1280 Kata

“Besoknya, Om Igor bangun pagi-pagi ke luar. Dia nangis, Ma. Kasian,” “Ya … namanya pernah hidup bareng-bareng. Sama-sama saling sayang, pernah saling cinta. Wajar aja sedih. Kamu tau sendiri Igor itu gimana. Udah sering kawin cerai. Tapi kata Papa, dia memang berubah dalam beberapa bulan ini, Igor lebih fokus kerjaannya. Terus kata Papa, Igor udah mulai nanya-nanya tentang solat. Haha...” Gema tersenyum. Dia ingat saat pertama kali melihat Igor solat. Kaku sekali gerakannya. “Semua butuh proses, Sayang. Mama doain kamu selalu bahagia dengan pria pilihan kamu,” Gema tertunduk. Diburunya mamanya. Bersimpuh di hadapannya. Menangis sesenggukan. Nayura sejenak terdiam, dia masih ingat dulu, selalu tercetus doa yang sama dari dalam hatinya yang terdalam, di setiap melepas Gema pergi ke seko

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN