“Apa masih ada wanita lain lagi yang ingin berkenalan dengan Gema, Om?” tanya Gema sambil melepas gaun yang dia pakai saat menghadiri acara makan malam tadi.
Igor tertawa. Dia serahkan ponselnya ke Gema. Gema meraihnya lalu meletakkannya ke atas meja samping tempat tidur. Dia tidak tertarik mengecek-ngecek isi ponsel Igor.
“Maafkan Om, Sayang. Kamu tau, sejak mereka mengetahui bahwa Om menikah dan segera memiliki anak, mereka seketika penasaran dengan kamu. Perempuan yang berhasil mengandung anak Om,”
Gema melepas bra di hadapan Igor.
“Ada lagi?” tantang Gema.
Igor menggeleng.
“Cukup Kiew. Karena memang dia bersikeras. Yang lain Om berusaha memberi pengertian. Mereka masih bisa menerima kenyataan. Tidak banyak, Gema. Adalah satu dua orang yang memang memiliki rasa ingin tau yang s
