Ulah Belinda

1197 Kata

Igor sambil berdiri bersedekap mendengar dengan seksama percakapan mama-mama muda itu. Dia tertawa dalam hati. Terbayang di benaknya, jika Gema bergabung dengan mereka. Ah, tidak mungkin, Gema beda. Dia menggeleng-geleng melihat ibu-ibu kaya itu sedang berbagi coklat. “Eh, duh, jadi nyuekin Daddy Idris nih. Ini kita ada acara arisan di Singapore lo. Kalo Daddy Idris mau join. Nggak mahal, Daddy, seratus lima puluh juta,” celetuk Mama Sheryl tiba-tiba. Igor tersenyum mengangguk. “Nanti saya pikirkan, Mama-mama,” tanggapnya santai. Terlihat Mama Anke melirik-lirik Igor. Igor menyadarinya, tapi dia pura-pura tidak tahu saja. Mama Anke memang penuh pesona. Igor mengakuinya. Di usianya yang terlihat tidak lagi muda, namun tampak sangat terawat. Sorot mata Mama Anke terlihat berbeda dari mam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN