“Gimana ya, Ma. Emang Gema itu dulu nggak begitu simpati sama Hanif. Gema juga nggak ngerti kenapa. Gema tau Hanif sangat sempurna, jauh banget dari Om Igor. Tapi Gema … entahlah, Om Igor memang punya pesona tersendiri bagi Gema. Meski dia memang, ah, Gema tak sanggup bercerita. Kadang, ada yang mengusik hati Gema bahwa Om Igor itu bukan lelaki yang tepat buat Gema, tapi yang membuat Gema kuat adalah kesungguhan Om Igor. Dan sampai sekarang emang terbukti. Lagipula, Gema emang suka sama dia.” Gema mengusap perutnya. Ada benih cinta Igor di sana. “Mama ingat sekali raut muka papamu ketika dihubungi Pak Radhit bahwa kamu kabur ke apartemennya yang di Sudirman. Papa sudah sangat was-was. Takut kamu diapa-apain Igor. Papamu gusar banget. Berkali-kali dia nyebut nama kamu sambil menutup muk