Happy Reading. Sebuah tangan melingkar erat di perut Keyla membuatnya sangat terkejut. Air matanya tak kunjung berhenti menetes, berbeda sama detak jantungnya yang hampir saja berhenti. Apalagi embusan napas serta suara yang berbisik terdengar sangat jelas. "Jangan pergi," ucap lirih seseorang. Ya, walaupun Keyla tidak melihat siapa orang tersebut, tetapi tubuhnya merasakan kehangatan pelukan yang sudah lama dirindukan. Dia tidak mungkin salah, lantaran suara itu kembali membuat debaran hati semakin mengencang hingga tubuhnya terdiam mematung. "A-arsenio?" gumam kecil Keyla dengan bola mata terbuka lebar. "Kenapa kamu pergi, hem? Ada apa? Apakah urusanmu jauh lebih penting daripada bertemu denganku?" tanya Arsenio. Suaranya memang sangat kecil, tetapi dibalik suara itu Keyla mampu me