Rayden merasa seperti i***t. Rupanya ia hanya berhalusinasi mendengar suara Ruby. Nyatanya saat ia menoleh, tidak ada siapapun. Rayden duduk kembali ke kursi dengan wajah masam. Ia merasa ada yang tak beres dengan kepala juga otaknya. Padahal, belum genap sehari Ruby meninggalkan rumah tapi dirinya sudah seperti orang tak waras. “Ini punyaku.” Rayden tersentak saat paper bag di depannya terangkat. Ia pun melebarkan mata melihat tersangka yang mengambil benda berisi macaron tersebut. “Kau tidak berniat memakannya, kan?” Rayden hanya diam tanpa berkedip saat menatap Ruby. Ia sedang berpikir, apakah ia kembali berhalusinasi? Ruby menarik kursi kemudian duduk dan mulai menikmati macaron yang terlupa. Ia pun menikmati makanan manis itu seperti anak kecil. Ruby memperlambat caranya