Jofan mengernyit ketika melihat Bimby duduk akur bersama Bobby, mereka terlibat obrolan yang entah tengah membahas apa. Dia baru selesai mandi, berganti pakaian, dan bersiap untuk bersantai bersama mereka. Melihat pemandangan tak biasa itu cukup menarik perhatiannya, terlebih ketika mengingat sang dokter begitu serius melindungi sang istri dari Morgan.
‘Ah, Sialan itu masih berkeliaran bebas dengan taring pongahnya, kalau saja Bimby melaporkan aksi bejatnya, tentu keadilan akan berbicara. Kenapa bocah nakal itu memilih diam dan berjuang seorang diri dengan bodoh?’ Jofan mulai mengepalkan tangan kembali, ada perasaan kesal yang begitu menyabitase. Setiap kali teringat akan wajah Morgan, amarah tak biasa mendominasi perasaan. Keinginan menghancurkan kepala pelaku begitu kuat, mengakar dalam
